Senin, 12 April 2010

[Buddhis] Sukhavati

Bagaimana caranya seseorang dapat terlahir di Sukhavati? Beberapa orang percaya bahwa dengan mempunyai keyakinan yang kuat terhadap Amitabha dan mengulang-ulang namanya sudahlah cukup. Kemudian dengan kekuatan Amitabha, mereka akan dibimbing ke tanah suci pada saat mereka meninggal.
Pandangan seperti ini terlalu disederhanakan, dan akan menimbulkan pertanyaan, “Buddha mengatakan tidak ada yang dapat menolong kita kecuali diri sendiri. Kita harus melatih Dharma dan mentransformasikan pikiran kita”. Tidakkah merupakan suatu kontradiksi untuk menyatakan yang diperlukan seseorang hanyalah mempunyai keyakinan dan Amitabha akan melakukan sisanya?

Ya, ini merupakan suatu kontradiksi. Pada saat Amitabha dapat menginspirasi dan membimbing kita, kita sendiri harus berlatih. Sutra Sukhavati mengharuskan melakukan latihan-latihan ini : tingkah laku yang benar, penyucian diri dari tindakan-tindakan yang merusak, membangkitkan keinginan untuk membantu sesame, konsentrasi, dan meditasi dengan obyek kualitas-kualitas dari Sang Buddha dan Tanah Suci. Kemudian dengan hati yang penuh terinspirasi, seseorang menyalurkan semua potensi positif dari latihan untuk terlahir di Sukhavati untuk mencapai penerangan dan demi manfaat bagi semua makhluk.

Keyakinan merupakan suatu pelengkap dari meditasi. Keyakinan tidak timbul dari suatu kepercayaan buta atau sikap pasrah, tetapi keyakinan akan timbul melalui pengetahuan akan kualitas dari Buddha, Dharma, dan Sangha. Latihan mengucapkan nama Amitabha dapat digunakan untuk mengembangkan kualitas-kualitas di atas. Sebagai contoh, mengulang-ulang “Namo Amito Fo” ketika memikirkan tujuan Amitabha untuk menolong semua makhluk, seseorang dapat mengagumi bodhicitta dan akan mengembangkannya di dalam kehidupan. Dengan memfokuskan perhatian pada suara Amitabha, seseorang menghilangkan gangguan dan mengembangkan konsentrasi. Seseorang dapat memperoleh samatha dengan memvisualisasikan Amitabha atau Tanah Suci sebagai obyek meditasi. Vipassana tanpa inti dikembangkan denagn meditasi atas “kekosongan” dari sifat Amitabha dan individu yang ada. Dengan cara ini kita melihat bahwa latihan Tanah Suci sangat kaya dan jauh melampaui dari sekedar mengulang nama Amitabha.

Selama aktivitas kehidupan sehari-hari, seseorang dapat terus mengulang nama Amitabha untuk mengingatkan seseorang akan kualitas dari Tiga Mustika. Pada saat berjalan atau menyetir, seseorang dapat mengembangkan pikiran yang terkonsentrasi dengan suara Amitabha.

Dengan selalu mengingat bahwa tindakan benar merupakan sebab utama untuk terlahir di tanah suci, seseorang akan selalu sadar dengan apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan. Adanya kebingungan apakah latihan sudah cukup dengan mengucapkan nama Amitabha timbul dari terminology bahasa China “nien fo” yang mempunyai beberapa arti. Nien dapat berarti konsentrasi atau Samadhi, suatu momen waktu, atau pengulangan suatu suara.

Pada saat seorang guru menekankan pentingnya menyerahkan diri kepada Amitabha, seseorang seharusnya tidak berpikir bahwa Amitabha merupakan dewa yang maha kuasa yang dapt melakukan apapun juga. Menurut agama Buddha, seorang Buddha adalah Maha Tahu tetapi tidaklah Maha Kuasa.
tidak mungkin bagi seseorang untuk menjadi Maha Kuasa. Kekuatan dari seorang Buddha sama halnya dengan kekuatan karma yang diperbuat.

Jika seseorang tidak menciptakan penyebab utuk terlahir di Sukhavati dengan melakukan hal-hal yang positif, Amitabha pun tidak dapat secara magis membuat orang tersebut terlahir di sana..trnyata berat loh lahir di Sukhavati..intinya butuh totalitas kebajikan dalam hal pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilakukan secara kontinu..hmmm...
Sukhavati bisa dikatakan sebagai tempat yang kondusif untuk memajukan mental dan spiritual. kenapa gw sebut kondusif??karena di Sukhavati kita ga bakal mikirin apa2 lagi selain untuk memajukan kehidupan spiritual hingga mencapai kesempurnaan (Nirvana).

Makhluk2 yang terlahir di Sukhavati dimungkinkan memiliki 'kesaktian' atau 'kelebihan' dalam hal kekuatan batin tapi 'kesaktian' dan 'kelebihan' nya itu digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi kemajuan batin dan spiritualnya (jadi makhluk yang terlahir di Sukhavati udah terlepas dari kemelekatan, keserakahan, keangkuhan akan 'kesaktian' nya itu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bwat yg mw komen2 silahkan...